Oleh: Kak Zeze
Mojang Jajaka
Kab. Kuningan 2008
ALIMPAIDO PRAMUKA
Egrang, Perepet Jengkol, Bakiak, Congklak, Kelom Batok,
Rorodaan, Engklek, Sorodot Gaplok, Gatrik, Gasing, Bedil Jepret dan Sumpil. Hmm Siapa yang tidak mengenal jenis
permainan tradisional rakyat dari Jawa Barat ini? Ya...pasti semuanya pernah
mengalami dan merasakan permainan tersebut sewaktu kecil dulu. Nah yang menjadi
pertanyaan kita, apa kabarnya permainan tersebut dizaman sekarang ini? Masihkah
digemari oleh anak-anak atau mereka sudah lupa dengan budayanya sendiri,
barangkali juga kita tidak pernah memperkenalkan permainan-permainan tersebut
kepada anak-anak?
S
|
ulit dipungkiri dan diingkari seiring
perkembangan zaman, permainan tradisional yang menjadi warisan budaya itu kian
luntur dan mulai dilupakan karena tergantikan oleh permainan modern digital yang terlihat lebih canggih dan menantang, hal ini telah berdampak besar bagi kelangsungan hidup
anak-anak kita bahkan secara tidak sadar telah merenggut
hak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan dan mengenali kearifan budaya lokalnya sendiri. Sebagai anggota pramuka yang ada
di daerah Jawa barat kita patut
bersyukur karena Jawa Barat dikaruniai kekayaan budaya yang sangat melimpah,
salah satunya adalah permainan tradisional rakyat atau lebih dikenal dengan
nama kaulinan barudak lembur yang
berkembang pada masyarakat, di Jawa Barat sendiri terdapat kurang lebih 200
jenis permainan tradisional rakyat atau kaulinan barudak lembur yang berada hampir
disetiap kabupaten/kota. Hal ini merupakan sebuah potensi dan manivestasi bagi
pengembangan wisata budaya, khususnya yang berkaitan dengan permainan tradional
(traditional games).
ALIMPAIDO PRAMUKA
Pernah mendengar kata ALIMPAIDO? Ya... Alimpaido
merupakan suatu perlombaan tentang permainan tradisional khas Jawa Barat. Nama Alimpaido sendiri diambil dari
bahasa Sunda yaitu "Alim"
dan "Paido" yang artinya tidak mau saling
menyalahkan. Permainan
tradisional ini sudah ada sejak jaman dahulu dan saat ini sudah mulai hilang
dan hampir tidak pernah dimainkan dan dilombakan lagi oleh kita, padahal
sejatinya permainan ini merupakan salah satu aset budaya dan manivestasi bagi
pengembangan dan pelestarian budaya di Indonesia. Dan tentunya sebagai anggota
gerakan pramuka kita wajib untuk memelihara dan melestarikan permainan
tradisional rakyat ini agar tidak luntur dan hilang ditelan waktu.
Gerakan Pramuka sebagai salah satu wadah pengembangan
bakat, minat dan pembentukan karakter terus melakukan banyak perubahan ke arah
positif yang dapat memacu dan meningkatkan kualitas serta kemampuan anggotanya.
Salah satu kegiatan tersebut adalah Alimpaido yang dilaksanakan pada saat perkemahan
pramuka, outbond maupun kegiatan-kegiatan pramuka yang lainnya. Alimpaido dalam
kegiatan kepramukaan dapat memberikan dampak yang postif bagi pengembangan dan
pembentukan watak anggotanya, karena didalam kegiatan permainan tradisional ini
sarat dengan nilai-nilai filosofi dan ajaran hidup. Kalau kita amati permainan
modern yang ada saat ini lebih bersifat individualis, bahkan yang lebih
memperihatinkan dampaknya adalah dapat menjauhkan mereka dari kegiatan
sosialnya. Boleh dilihat bagaimana seorang anak yang asyik
sendirian
dengan game online di depan
Komputer atau Play Station (PS) hingga lupa waktu berjam-jam.
Berbeda dengan permainan tradisional seperti Perepet
Jengkol yang mana permainan ini merupakan salah satu permainan rakyat
yang dikenal dibumi priangan sejak jaman dahulu sampai dengan sekarang, hampir
tidak ada perangkat permainan yang digunakan tetapi untuk memainkannya
dibutuhkan sedikitnya 3 orang pemain, sehingga dalam permainan ini membutuhkan
ketangkasan, keterampilan tim dan juga kerjasama antar pemain dalam satu regu. Atau
mungkin permainan Egrang, yang dalam istilah lainnya adalah Jajangkungan, Engrang, Tolegar atau Patikleuk. Permainan ini menggunakan
perangkat yang terbuat dari dua buah batang bambu dengan panjang sedikitnya 2
meter, dimana dibagian bawahnya ada injakan yang tingginya 40 cm dari permukaan
tanah, untuk memainkannnya dibutuhkan sedikit keterampilan terutama dalam hal
mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh, para pemain
diharuskan berlomba mencapai garis finish secepatnya tanpa terjatuh, pemenang
adalah pemain tercepat yang mencapai garis finish yang ditentukan. Nah sudah
barang tentu hal ini sangat bagus dalam proses pembentukan watak anggota
pramuka yang dinamis, kreatif dan tangkas. Selain itu, permainan tradisional ini bisa
dijadikan sebagai ajang untuk
berolah
raga, ternyata Permainan
tradisional terbukti menyehatkan karena membuat anak-anak berkeringat dan dapat juga mengasah otak
kanan dan kiri anak-anak untuk lebih aktif sehingga lebih mencerdaskan. Selain
itu banyak filosofi
yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak-anak terbiasa hidup
sebagai ksatria, pantang menyerah
dan kerja keras dalam mencapai kemenangan dan keberhasilan dalam setiap
permainannya.
Kegiatan Alimpaido sendiri di Jawa Barat sudah dilaksanakan
oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat secara berkesinambungan selama
3 tahun belakangan ini dengan diadakanya Festival
Kaulina Urang Lembur, dalam kegiatan Pramuka kegiatan lomba-lomba permainan
tradisional seperti ini sudah jauh dilaksanakan sebelumnya, kita dapat melihat
kegiatan lomba permainan tradisional tersebut pada event-event seperti
perkemahan dari mulai tingkat siaga, penggalang sampai ke penegak.
Kita percaya, bahwa permainan yang kaya akan falsafah hidup
ini tidak akan pernah lekang
dimakan zaman. Kita sebagai
anggota gerakan pramuka mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melestarikannya dengan terus dimainkan
oleh anak-anak generasi saat ini.
Boleh jadi ajaran yang ada dalam setiap permainan ini
merupakan pintu masuk untuk menjadi generasi yang bisa diandalkan oleh bangsa
kita. Hal ini sejalan dengan tujuan dan ajakan Presiden Republik Indonesia dalam
rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka yaitu, Perkuat gerakan pramuka sebagai
wadah pembentukan karakter bangsa. Diharapkan dengan diterapkan Alimpaido dalam
kegiatan pramuka dapat membentuk karakter bangsa yang kuat, unggul dan
berprestasi. Permainan tradisional rakyat yang dilakukan dalam kegiatan pramuka
merupakan bukti nyata pendidikan Pendidikan Pramuka yang Berkarakter. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar