Dewan Penggalang

Dewan Penggalang

Sabtu, 04 Februari 2012

RAGAM BUDAYA


Oleh: Kak Zeze
Mojang Jajaka Kab. Kuningan 2008

ALIMPAIDO PRAMUKA

Egrang, Perepet Jengkol, Bakiak, Congklak, Kelom Batok, Rorodaan, Engklek, Sorodot Gaplok, Gatrik, Gasing, Bedil Jepret dan Sumpil. Hmm Siapa yang tidak mengenal jenis permainan tradisional rakyat dari Jawa Barat ini? Ya...pasti semuanya pernah mengalami dan merasakan permainan tersebut sewaktu kecil dulu. Nah yang menjadi pertanyaan kita, apa kabarnya permainan tersebut dizaman sekarang ini? Masihkah digemari oleh anak-anak atau mereka sudah lupa dengan budayanya sendiri, barangkali juga kita tidak pernah memperkenalkan permainan-permainan tersebut kepada anak-anak?

S
ulit dipungkiri dan diingkari seiring perkembangan zaman, permainan tradisional yang menjadi warisan budaya itu kian luntur dan mulai dilupakan karena tergantikan oleh permainan modern digital yang terlihat lebih canggih dan menantang, hal ini telah berdampak besar bagi kelangsungan hidup anak-anak kita bahkan secara tidak sadar telah merenggut hak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan dan mengenali kearifan budaya lokalnya sendiri. Sebagai anggota pramuka yang ada di daerah Jawa barat  kita patut bersyukur karena Jawa Barat dikaruniai kekayaan budaya yang sangat melimpah, salah satunya adalah permainan tradisional rakyat atau lebih dikenal dengan nama kaulinan barudak lembur yang berkembang pada masyarakat, di Jawa Barat sendiri terdapat kurang lebih 200 jenis permainan tradisional rakyat atau kaulinan barudak lembur yang berada hampir disetiap kabupaten/kota. Hal ini merupakan sebuah potensi dan manivestasi bagi pengembangan wisata budaya, khususnya yang berkaitan dengan permainan tradional (traditional games).
ALIMPAIDO PRAMUKA
Pernah mendengar kata ALIMPAIDO? Ya... Alimpaido merupakan suatu perlombaan tentang permainan tradisional khas Jawa Barat. Nama Alimpaido sendiri diambil dari bahasa Sunda yaitu "Alim" dan "Paido" yang artinya tidak mau saling menyalahkan. Permainan tradisional ini sudah ada sejak jaman dahulu dan saat ini sudah mulai hilang dan hampir tidak pernah dimainkan dan dilombakan lagi oleh kita, padahal sejatinya permainan ini merupakan salah satu aset budaya dan manivestasi bagi pengembangan dan pelestarian budaya di Indonesia. Dan tentunya sebagai anggota gerakan pramuka kita wajib untuk memelihara dan melestarikan permainan tradisional rakyat ini agar tidak luntur dan hilang ditelan waktu.
Gerakan Pramuka sebagai salah satu wadah pengembangan bakat, minat dan pembentukan karakter terus melakukan banyak perubahan ke arah positif yang dapat memacu dan meningkatkan kualitas serta kemampuan anggotanya. Salah satu kegiatan tersebut adalah Alimpaido yang dilaksanakan pada saat perkemahan pramuka, outbond maupun kegiatan-kegiatan pramuka yang lainnya. Alimpaido dalam kegiatan kepramukaan dapat memberikan dampak yang postif bagi pengembangan dan pembentukan watak anggotanya, karena didalam kegiatan permainan tradisional ini sarat dengan nilai-nilai filosofi dan ajaran hidup. Kalau kita amati permainan modern yang ada saat ini lebih bersifat individualis, bahkan yang lebih memperihatinkan dampaknya adalah dapat menjauhkan mereka dari kegiatan sosialnya. Boleh dilihat bagaimana seorang anak yang asyik sendirian dengan game online di depan Komputer atau Play Station (PS) hingga lupa waktu berjam-jam.  
Berbeda dengan permainan tradisional seperti Perepet Jengkol yang mana permainan ini merupakan salah satu permainan rakyat yang dikenal dibumi priangan sejak jaman dahulu sampai dengan sekarang, hampir tidak ada perangkat permainan yang digunakan tetapi untuk memainkannya dibutuhkan sedikitnya 3 orang pemain, sehingga dalam permainan ini membutuhkan ketangkasan, keterampilan tim dan juga kerjasama antar pemain dalam satu regu. Atau mungkin permainan Egrang, yang dalam istilah lainnya adalah Jajangkungan, Engrang, Tolegar atau Patikleuk. Permainan ini menggunakan perangkat yang terbuat dari dua buah batang bambu dengan panjang sedikitnya 2 meter, dimana dibagian bawahnya ada injakan yang tingginya 40 cm dari permukaan tanah, untuk memainkannnya dibutuhkan sedikit keterampilan terutama dalam hal mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh, para pemain diharuskan berlomba mencapai garis finish secepatnya tanpa terjatuh, pemenang adalah pemain tercepat yang mencapai garis finish yang ditentukan. Nah sudah barang tentu hal ini sangat bagus dalam proses pembentukan watak anggota pramuka yang dinamis, kreatif dan tangkas. Selain itu, permainan tradisional ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk berolah raga, ternyata Permainan tradisional terbukti menyehatkan karena membuat anak-anak berkeringat dan dapat juga mengasah otak kanan dan kiri anak-anak untuk lebih aktif sehingga lebih mencerdaskan. Selain itu banyak filosofi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak-anak terbiasa hidup sebagai ksatria, pantang menyerah dan kerja keras dalam mencapai kemenangan dan keberhasilan dalam setiap permainannya.
Kegiatan Alimpaido sendiri di Jawa Barat sudah dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat secara berkesinambungan selama 3 tahun belakangan ini dengan diadakanya Festival Kaulina Urang Lembur, dalam kegiatan Pramuka kegiatan lomba-lomba permainan tradisional seperti ini sudah jauh dilaksanakan sebelumnya, kita dapat melihat kegiatan lomba permainan tradisional tersebut pada event-event seperti perkemahan dari mulai tingkat siaga, penggalang sampai ke penegak.
Kita percaya, bahwa permainan yang kaya akan falsafah hidup ini tidak akan pernah lekang dimakan zaman. Kita sebagai anggota gerakan pramuka mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melestarikannya dengan terus dimainkan oleh anak-anak generasi saat ini. Boleh jadi ajaran yang ada dalam setiap permainan ini merupakan pintu masuk untuk menjadi generasi yang bisa diandalkan oleh bangsa kita. Hal ini  sejalan dengan tujuan dan  ajakan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka yaitu, Perkuat gerakan pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa. Diharapkan dengan diterapkan Alimpaido dalam kegiatan pramuka dapat membentuk karakter bangsa yang kuat, unggul dan berprestasi. Permainan tradisional rakyat yang dilakukan dalam kegiatan pramuka merupakan bukti nyata pendidikan Pendidikan Pramuka yang Berkarakter. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar